Cincin Kawin Emas | Pernikahan Call/WA. 085877344445

Cincin Kawin GC 101

Cincin Tunangan
CINCIN TUNANGAN


Cincin Kawin Desain Belah Rotan dengan Grafir Laser nama Aksara Jawa Kuno ( Hanacaraka )
Kode Cincin Kawin : GC 101
Spesifikasi bahan:
Cincin Cowok Bahan Emas Kuning 7 grm
Cincin Cewek Bahan Emas Kuning 6,5 grm

Keterangan:
Untuk Cincin Kawin diatas bisa dibuat dari bahan Platina, Emas, Palladium, atau Silver, anda dapat memilih sesuai dengan keinginan anda,
Cincin ini untuk paduan warna dapat custome juga, bisa dari warna gold, warna rose gold, silver dan hitam,
Untuk harga dapa ditanyakan langsung kepada admin resmi kami, dengan kontak yang tertera dibawah ini:
HARGA DAPAT BERUBAH SEWAKTU-WAKTU
Untuk menghindari kesalahan, Harga sengaja tidak dicantumkan
Info Order BBM: 521D3B3F WA:+6285877344445




NB: Sekilas mengenal aksara hanacaraka atau Huruf jawa berjumlah 20 huruf dimulai dari Ha sampai nga yaitu  ha-na-ca-ra-ka, da-ta-sa-wa-la, pa-da ja-ya-nya, ma-gha-ba-ta-nga 

       Makna harfiah dari aksara tersebut sebagi berikut:

ha na ca ra ka Dikisahkan tentang dua abdi setia 
da ta sa wa la Keduanya terlibat perselisihan dan akhirnya berkelahi
pa da ja ya nya Mereka sama-sama kuat dan tangguh ( sakti )
ma ga ba tha nga Akhirnya kedua abdi itu pun tewas bersama
 
    Menurut legenda cerita yang terjadi sudah turun temurun.  Konon makna dari huruf jawa hanacaraka yaitu diciptakan oleh Ajisaka untuk mengenang kedua abdinya yang setia. Saat itu Ajisaka hendak pergi berkelana, dan ia berpesan pada salah satu abdi setianya agar menjaga keris pusakanya dengan mewanti-wanti “agar tidak memberikan keris itu pada orang lain, kecuali kepada diri ajisaka sendiri. Setelah sekian lama kembali dari negeri perantauan, Ajisaka teringat akan pusaka yang telah ia titipkan di tanah kelahirannya. Maka ia pun mengutus salah seorang abdinya yang lain, yang juga setia, agar dia pulang dan mengambil keris pusaka itu di tanah leluhur. Kepada abdi yang setia ini dia mengingatkan agar jangan sekali-kali kembali ke hadapannya kecuali membawa keris pusakanya. Ironisnya, kedua abdi yang sama-sama setia dan patuh itu, akhirnya harus berkelahi dan tewas bersama: hanya karena tidak ada dialog di antara mereka. Bukankah sebenarnya keduanya mengemban misi yang sama: yaitu memegang teguh amanat junjungannya,
Sedangkan menurut ki Sarodjo menuliskan arti makna dari huruf jawa hanacaraka
Baginya, rangkaian huruf didalam carakan jawa itu bukannya menambatkan sesuatu kisan, melainkan berupa suatu ungkapan filosofis yang berlaku universal, sangat dalam artinya, membawa kita tunduk dan takwa kepada Tuhan. ( Sarodjo, 1982 )

Arti dan Makna dari Aksara HANACARAKA

Ha Hana hurip wening suci – adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci
Na Nur candra, gaib candra, warsitaning candara – pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi
Ca Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi – arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal
Ra Rasaingsun handulusih – rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
Ka Karsaningsun memayuhayuning bawana – hasrat diarahkan untuk kesajeteraan alam
Da Dumadining dzat kang tanpa winangenan – menerima hidup apa adanya
Ta Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa – mendasar, totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang
     hidup   
Sa Sifat ingsun handulu sifatullah – membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
Wa Wujud hana tan kena kinira – ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas
La Lir handaya paseban jati – mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi
Pa Papan kang tanpa kiblat – Hakekat Allah yang ada disegala arah
Dha Dhuwur wekasane endek wiwitane – Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar
Ja Jumbuhing kawula lan Gusti – Selalu berusaha menyatu memahami kehendak-Nya
Ya Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi – yakin atas titah/kodrat Illahi
Nya Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki – memahami kodrat kehidupan
Ma Madep mantep manembah mring Ilahi – yakin/mantap dalam menyembah Ilahi
Ga Guru sejati sing muruki – belajar pada guru nurani
Ba Bayu sejati kang andalani – menyelaraskan diri pada gerak alam
Tha Tukul saka niat – sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan
Nga Ngracut busananing manungso – melepaskan egoisme pribadi manusia

Demikianlah arti makna dari huruf aksara jawa hanacaraka yang sarat makna tersebut menjadi sarana dalam acuan hidup didunia sebagai manusia didunia baik manusia dengan Tuhannya atau hubungan dengan manusia-manusia lainnya sebagai mahluk sosial yang saling membutuhkan ibarat tangan kanan pasti membutuhkan tangan kiri begitupun sebaliknya.